Kisah pilu dialami petani rumput laut di DesaLegundi, Kecamatan Ketapang, Kabupaten lampung selatan. Para petani rumput laut di Lampung Selatan terpaksa memakai alat seadanya, sembari menunggu bantuan dari pemerintah daerah.
Ketua kelompok pembudidayaan ikan dan komiditi rumput laut Sinar Semendo I Amran Hadi mengatakan, hal ini dikarenakan keterbatasan biaya.
" uang sisa yang dipakai dari dapur, keperluan anak itulah yang kita pakai untuk modal usaha. Yang kami butuhkan sebenarnya tidak banyak. Hanya bibit, tali, patok atau pancang" kata Amran pada Selasa 12 April 2022.
" Sementara kita pakai tali rafia. ini juga bekas, yang ada dirumah. Kita sudah ajukan bantuan. tapi belum terealisasi. Terpaksa kita gerak sendiri dengan modal dan alat seadanya' Jelasnya.
Amran menjelaskan untuk mengatasi keterbatasan modal yang ada, para petani menggunakan tali plastik sebagai media tanam.
" ini kita pakai tali plastik biasa. enggak tahan lama. paling bertahan sekitar 3 kali panen. Jangka pemakaian itu lebih singkat. Seharusnya tali yang digunakan seperti tali tambang itu. biar bisa awet" katanya.
" Kita keterbatasan modal. Sebenarnya tali yang dibutuhkan itu panjang. kalau untuk patok atau pancang itu kita biasa beli kayu pendek. yang harganya murah, sekitar seribu sampai dua ribu perpotongnya" terang dia.
Selengkapnya TribunLampung.co.id
Post a Comment for "Lantaran Tidak Punya Modal Begini Nasib Petani Rumput Laut di Lamsel"